KOBOY KAMPUS, KISAH MUDA PIDI BAIQ!

Para pemain Koboy Kampus di Gala Premiere Film Koboy Kampus di Epicentrum XXI Kuningan, Jakarta (18/7).


THEATER INDONESIA, Jakarta – Pidi Baiq kembali bercerita dalam sebuah film layar lebar yaitu Koboy Kampus. Sebuah film yang disutradarai Pidi Baiq dan Tubagus Deddy, bercerita tentang kisah masa mudanya saat berkuliah di ITB pada tahun 1995 – 1998.

Film Koboy Kampus mengambil cerita tentang Pidi dan teman-temannya mendirikan sebuah negara yang dinamakannya Negara Kesatuan Republik The Panasdalam, sebuah negara yang luasnya hanya seukuran ruang studio di kampusnya.

“Setelah cerita Dilan dari Pidi Baiq sudah keluar (rilis), kami langsung mendatangi dan bertanya kepada Kang Pidi ‘Masih ada cerita lainnya lagi yang bisa dibuat film tidak kang?,” ujar Tubagus Deddy saat Gala Premiere Film Koboy Kampus di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta (18/7).

Film kerjasama 69 Production dan MNC Pictures yang dibintangi oleh sederet nama seperti Jason Ranti, Ricky Harun, Bisma Karisma, Miqdad Addausy, David John Schaap, Steffi Zamora, Vienny JKT48,  Christina Colondam, Danilla Riyadi, Anfa Safitri ini akan tayang serentak diseluruh bioskop Indonesia mulai 25 Juli 2019.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemain Sinetron 'Keluarga Cemara' Reuni Dalam Film 'TETA'

Gambar
Jajaran Pemain, Sutradara, Penulis Novel, dan Produser Film TETA Di Peluncuran Trailer di Jakarta, Rabu, (4/3). THEATER INDONESIA, Jakarta –   Penonton film keluarga Indonesia akan segera dihibur oleh film produksi Alimi Pictures pada April nanti, Terima Kasih Emak, Terima Kasih Abah (TETA) . Film ini menjadi ajang reuni kembali karena para pemainnya merupakan pemain sinetron yang fenomenal pada tahun 1990-an, ‘Keluarga Cemara’. Film 'TETA' merupakan sebuah adaptasi dari novel karya FX Rudy Gunawan dengan judul yang sama. Disutradarai juga oleh Dedi Setiadi, yang merupakan sutradara sinetron ‘Keluarga Cemara’. Meskipun pemain dan sutradara yang sama, namun ceritanya sama sekali tidak berhubungan dengan serial televisi tersebut. “Film ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan ‘Keluarga Cemara’, ini cerita berdasarkan novel yang ditulis FX Rudy Gunawan, hanya saja kebetulan pemain dan sutradara nya pernah bekerjasama di ‘Keluarga Cemara’,” ujar Anas Alimi, se...
Baca selengkapnya

Film ‘Buku Harianku’, Drama Musikal Impian Sang Sutradara

Gambar
Pemain dan Tim Produksi Film 'Buku Harianku' saat Peluncuran Trailer & Poster di CGV* fX Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa, (4/2). THEATER INDONESIA, Jakarta – Ditengah maraknya film bergenre drama dan horor yang tengah meraup banyak penonton di bioskop, Bro’s Studio bersama Blue Sheep Entertainment resmi mengumumkan film panjang perdana nya bergenre drama musikal anak, berjudul Buku Harianku . Buku Harianku mengisahkan tentang persahabatan, keberanian, tanggung jawab, serta cinta terhadap keluarga dan tanah air yang tidak hanya diperuntukkan bagi penonton anak-anak, melainkan untuk seluruh rentang usia sehingga bisa menjadi tontonan keluarga Indonesia. Film Buku Harianku yang mengusung petualangan anak bertema drama musikal ternyata adalah impian Angling Sagaran sejak lama. “Pertama kali membaca naskah film ini, saya langsung tertarik. Ditambah lagi film ini juga memasukkan unsur musikal. Sudah menjadi impian saya sejak lama menyutradarai film yang didalamny...
Baca selengkapnya

Film "DO WA JU SE YO", Siap Sajikan Horor Dibalut Budaya Indonesia - Korea

Gambar
  Jajaran Pemain dan Tim Produksi dari Film DO WA JU SE YO Saat Perilisan Teaser Poster di Lotte Mart, Jakarta, Kamis (13/2). THEATER INDONESIA, JAKARTA --  Rumah produksi Heart Pictures yang didirikan oleh Herty Purba siap meramaikan industri perfilman Indonesia dengan film perdana nya berjudul  DO WA JU SE YO . Film yang menggabungkan misteri dengan nuansa Indonesia dan Korea Selatan ini siap menyihir penonton dengan alur cerita yang menegangkan, emosional dan visual yang memukau. Judul DO WA JU SE YO yang memiliki arti "Tolong Saya!" dari bahasa Korea ini mengangkat cerita tentang seorang mahasiswa asal Indonesia yang mendapatkan fasilitas pertukaran mahasiswa di Korea Selatan. Dari waktu ke waktu akhirnya dia mengalami serangkaian teror yang membuatnya sering berhalusinasi. " DO WA JU SE YO bukan hanya sekedar film horor biasa, tetapi juga memiliki unsur drama yang mendalam serta pesan moral tentang sebuah isu sosial yang terjadi ditengah masyarakat, yaitu perundun...
Baca selengkapnya