Film Horor Sulawesi "De Toeng: Misteri Ayunan Nenek", Cetak Rekor Baru!
Bayu Pamungkas (Sutradara sekaligus Penulis Skenario Film 'De Toeng: Misteri Ayunan Nenek'). |
THEATER INDONESIA, Bekasi
– Ditengah
pandemi yang belum usai, banyak produksi-produksi film Indonesia yang akhirnya
merilis filmnya di platform digital dikarenakan situasi yang belum kondusif.
Namun, hal ini tidak berlaku untuk rumah produksi Turatea Production asal
Sulawesi. Mereka justru siap merilis film nya yang berjudul De Toeng:
Misteri Ayunan Nenek di bioskop.
De Toeng: Misteri Ayunan
Nenek merupakan film yang diangkat berdasarkan kisah dari masyarakat Jeneponto,
sebuah kabupaten yang terletak di Sulawesi Selatan. Masyarakat Jeneponto
meyakini bahwa pada malam hari sering terdengar suara seorang nenek royong
(melantunkan nyanyian) dengan mendorong ayunan kain. Kisah
ini kemudian diangkat menjadi ide cerita oleh Bayu Pamungkas, selaku
penulis skenario sekaligus sutradara.
“Awal mula saya sedang
hunting (mencari) untuk lokasi film di Jeneponto. Akhirnya saya bertemu dengan
Wakil Bupati Jeneponto (H. Mustamu Mulyadi, S.H) pada saat itu. Lalu
beliau bercerita jika memiliki sebuah vila diatas bukit, yang bernama bukit
Toeng. Dan masyarakat sekitar bercerita sering terdengar suara nenek dari atas
bukit itu,” ujar Bayu Pamungkas saat ditemui di Kawasan Depok, (Rabu, 27/01/2021).
Dibintangi oleh Kartika Waode,
Sean Hasyim, Resyha Nafisa, Asmin Amin, Agung Iskandar, dan deretan pemain lokal
asli Jeneponto, film ini menjadi rekor pertama film horor dari Sulawesi yang
tayang serentak mulai 11 Februari 2021 di lebih dari 124 bioskop se-Indonesia.
“Film ini punya kisah
unik. Sean dan Kartika saat syuting berperan sebagai pasangan suami istri. Mereka
akhirnya menjadi pasangan sah sesungguhnya beberapa bulan setelah syuting,”
ungkap Bayu lebih lanjut.
Film ini mengisahkan
tentang Dr. Zaldy bersama Hanum, istrinya, yang ditugasi sebagai mantri kesehatan
di desa tersebut. Sehingga mereka harus pindah dari Makassar. Namun, kehadiran
mereka di vila tersebut diteror oleh seorang Nenek yang setiap malam mengganggu
Rania, anak pertama mereka.
Komentar
Posting Komentar